Minggu, 23 November 2008

Terorisme


Terorisme merupakan orang yang tak pernah senang dengan keberadaan kebenaran, dan mereka selalu mengnginkan kekacauan dalam masyarakat dunia ini.
Jadi teroris itu pikiran mereka selalu jadi parasit bagi yang lain " Binalu " istilah itu mungki tepat.
Tentang Amrozi saya rasa bukanlah teroris, bukanlah sesosok orang yang ingin mengacau dan orang yang selalu menginginkan orang lain tidak tenang...tapi bukan pula dikatakan sahid..."Ya menurut saya gtu" karna sahid merupakan sesuatu yang kita lakukan mengharapkan ridha Allah dan tidah selalu dengan mengangkat senjata atau melakukan kekerasan yang mengakibatkan ketentraman dan kedamaian terganggu.
Mwnurut saya Orang yag selalu menuntut ilmu dan mengamalkan dengan kebaikan dan harapan memperoleh Keridhaan Allah SWT...bisa dikatakan Menuju Shahid...dan apabila meninggal dalam proses memperoleh ilmu tadi bisa jga dikatakan mati sahid...tapi apabila memang biat suci karena Allah dan akan mengamalkannya dikemudia hari dan berguna dalam membangun akhlak ummat yang seakan mendekati ambang "kejahiliyahan" lagi.
HTI-Press. Isu terorisme pasca eksekusi Amrozi dkk diperkirakan tidak akan surut. Itu wajar karena dengan dilakukannya eksekusi terhadap tersangka Bom Bali 1 itu, maka berarti menutup siapa master mind atau pelaku utama yang sesungguhnya dari peristiwa Bom Bali 1 dan bom lainnya. Ketika pelaku utamanya belum terungkap, maka kasus terorisme akan terus dimainkan di negeri ini.

Demikian inti dari diskusi Halqah Islam dan Peradaban, bertema Pasca Eksekusi Mati Amrozi dkk; Terorisme Akan Berhenti? yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia di Auditorium Wisma Antara, Jakarta Selatan, Kamis (20/11). Acara tersebut menghadirkan pembicara Ahmad Michdan (Tim Pengacara Muslim), Herman Ibrahim (Pengamat Intelijen) dan M Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI).

Sejumlah tokoh Islam dan nasional hadir dalam halqah edisi 3 (tiga) itu, di antaranya: AM Fatwa (Ketua MPR), Tyasno Sudarto (mantan KASAD), Bambang Setyo (Ketua Presidium Masyarakat Peduli Syariah), Masdun Pranoto (tokoh Al Irsyad), Fikri Bareno (sekjen Al Ittihadiyah), Amin Lubis (Ketua DPP Perti) dan sejumlah tokoh Nisa dari Aisyiyah, Muslimat DDII dan lainnya. Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia, KH Hafidz Abdurrahman, membuka acara itu sekaligus melaunching Tabloid Media Umat, media untuk memperjuangkankan kehidupan Islam.

Dari kutipan posting diatas kita dapat menangkap bahwa teroris itu tidak dilakukan oleh orang segenlintir yang disebut "Amrozi CS".
Teroris yang sebenarnya mempunyai badan dan kekuasaan yang mapan dan terorganisir...
Nah sekarang teroris yang sebenarnya itu masih berkeliaran.

Sumber: Multiply

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicaralah sebelum bicara dilarang...!!!

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com